Akulturasi menurut para ahli :
1) Koentjaraningrat (1996: 155):
Akulturasi adalah suatu proses social yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsure-unsur
dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga
unsure-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ki
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri.
2) Menurut Garbarino:"Acculturation
(is) the process of culture change as a result of long term, face to
face contact between two societies" (Garbarino, 1983).
“Akulturasi
(adalah) proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang, tatap
muka kontak antara dua masyarakat "(Garbarino, 1983).
3) Menurut Ta Chee Beng:
"Acculturation is the kind of cultural change of one ethnic group or a
certain population of ethnic group (A) in relation to another ethnic
group (B) such that certain cultural features of A become similar or
bear some resemblance to those of B" (Ta Chee Beng, 1988).
“Akulturasi
adalah jenis perubahan budaya dari satu kelompok etnis atau populasi
tertentu dari kelompok etnis (A) dalam hubungannya dengan kelompok etnis
lain (B) sedemikian rupa sehingga budaya tertentu fitur dari A menjadi
serupa atau beruang kemiripan kepada mereka dari B "(Ta Chee Beng,
1988).
4) Akulturasi menurut Arnold M.Rose (1957:557-558) “ the adoption by a person or group of the culture of another social group."
"adopsi oleh orang atau kelompok budaya lain kelompok sosial"
5) Menurut Redfield, Linton, Herskovits
Akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika
kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda
bertemu, dan mengadakan kontak secara terus menerus, yang kemudian
menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah
satu kelompok atau kedua-duanya.
Dari definisi tersebut terlihat bahwa akulturasi adalah salah satu aspek daripada culture change dan asimilasi adalah salah satu fase dari akulturasi, sedang difusi adalah daripada akulturasi
6) Menurut Krober: Akulturasi
itu meliputi perubahan didalam kebudayaan yang disebabkan oleh adanya
pengaruh dari kebudayaan yang lain, yang akhirnya menghasilkan makin
banyaknya persamaan pada kebudayaan itu.
Menurut krober, difusi adalah salah satu aspek dari akulturasi.
7) Gillin & Gillin Dalam bukunya “culture Sosiology”,
memberikan definnisi mengenai akulturasi sebagai proses dimana
masyarakat-masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya mengalami
perubahan oleh kontak yang sama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai
kepada pencampuran yang komplit dan bulat dari kedua kebudayaan itu.
8) Akulturasi menurut Robert E.Park dan Ernest W.Burgess (1921:735)
“comprehends those phenomena which result when groups of individuals
having different culture comes into continous first hand contact, with
subsequent changes in the original cultural patterns of either or both
groups".
“Memahami
fenomena yang terjadi ketika kelompok individu yang memiliki budaya
yang berbeda datang ke dalam kontak tangan terus pertama, dengan
perubahan berikutnya dalam pola-pola budaya asli dari salah satu atau
kedua kelompok ".
Beberapa contoh akulturasi yang ada di Indonesia:
1) Upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, merupakan perpaduan dari kepercayaan upacara
Hindu-Budha. Upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di
India. Halini bisa terjadi karena Sistem kepercayaan yang berkembang di
Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah
kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Dengan
masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai
menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan Budha yang
berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan
animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme,
Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan
dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. dan Budha yang berkembang di
Indonesia, berbeda dengan agama Hindu - Budha yang dianut oleh
masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat Anda lihat dalam
upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di
Indonesia yakni upacra Nyepi.
2) Wujud
akulturasi dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem
kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem
kasta. Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta
Brahmana (golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit,
Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan
rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh
umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang
ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh
aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di
Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.
3) Wujud
akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan
bahasa Sansekerta yang dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa
Sansekerta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa
Sansekerta banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7 M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa,
kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara)
Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo
(Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.
Relasi Internakultural
Adalah komunikasi yang terjadi di
antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik,
atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L.
Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya
(baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan
adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta
berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan
komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries.
Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa
dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred
E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di
antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Hubungan antara Akulturasi dengan Relasi Internakultural
Dengan adanya
akulturasi berarti masyarakat dapat mengenal berbagai macam kebudayaan yang berbdeda-beda.
Sehingga terciptalah suatu hubungan, yaitu relasi internalkultural yang terjadi
seperti antar suku, ras, etnis, agama, dan negara. Hal ini dapat terjadi
melalui proses komunikasi dengan bahasa yang dapat dimengerti satu sama
lain.Contohnya ketika Indonesia mengadakan kerjasama dengan negara lain maka
dari situ kita dapat bertukar pikiran, mengeluarkan pendapat, serta menambah
pengetahuan. Ketika orang Barat datang ke Indonesia, kita dapat memperkenalkan
kebudayaan kita, misalkan dengan menunjukkan berbagai macam candi, lalu diajari
pula menggunakan bahasa Indonesia, tentunya dengan baik dan benar,
memperkenalkan makanan Indonesia begitu pula dengan sebaliknya. Kita dapat
belajar bahasa Inggris darinya, mempraktekkan ilmu yang sudah kita dapat dengan
bicara menggunakan bahasa Inggris.