Kamis, 11 Oktober 2012

TRANSMISI BUDAYA DAN BIOLOGIS SERTA AWAL PERKEMBANGAN DAN PENGASUHAN

Pengertian Transmisi Budaya
 Transmisi budaya merupakan sebuah proses penyampaian suatu pesan yang ada sejak dahulu kala mengenai sesuatu hal yang merupakan sebuah kebiasaan dari generasi terdahulu yang masih diterapkan ke generasi sekarang. Oleh sebab itu keterkaitan antara biologis dengan transmisi budaya sangatlah besar, dimana apabila sebuah budaya masih dapat terjaga sampai pada saat ini juga dikarenakan factor biologis yang dimiliki setiap individu.

 Di Indonesia sendiri terdapat macam-macam bentuk transmisi budaya, yaitu : sosialisasi, akulturasi, enkulturasi, dan biologis.

1. SOSIALISASI Sosisalisasi adalah proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. 

2. AKULTURASI Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.

 3. ENKULTURASI Enkulturasi adalah Proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya selama hidup seseorang individu dimulai dari institusi keluarga terutama tokoh ibu. Mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.

 4. BIOLOGIS Suburnya budaya Indis pada awalnya didukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat Belanda. Pada masa itu ada larangan membawa pasangan dan mendatangakan perempuan Belanda ke Hindia Belanda. Hal itu mendorong para lelaki Belanda menikahi penduduk setempat. Maka terjadilah percampuran darah yang melahirkan anak-anak campuran, serta sevara otomatis menimbulakan budaya dan gaya hidup Belanda-Pribumi/gaya Indis. 

 Macam-Macam Transmisi Budaya 
1.TRANSMISI VERTICAL
 • GENERAL ACCULTURATION : Dari orang yang lebih tua/orang tua, pada budaya sendiri (intra) informal. Ex: anak disiplin karena melihat orang tuanya 
• SPECIFIC SOCIALIZATION : Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis. Ex: anak di didik untuk tidak membantah pada orang tua pendidikan formal

 2. OBLIQUE TRANSMISION Dari orang dewasa lain, yang budayanya sama (enkulturasi/ sosialisasi) dari orang yang budayanya beda (akulturasi/ resosialisasi) 
• GENERAL ACULTURATION : Orang dewasa yang budanya sama anak meniru sopan-santun orang dewasa, mis. dari guru • SPECIFIC SOCIALIZATION: Misalnya: Guru menanamkan sifat-sifat kerja sama • GENERAL ACCULTURATION : Orang dewasa yang berbudaya beda. Ex: model pakaian • SPECIFIC RESOCIALIZATION 

3. HORIZONTAL TRANSMISION 
• GENERAL ENCULTURATION : Dari teman sebaya pada budaya yang sama. Ex: anak ikut-ikutan merokok karena ikut temannya. 
• SPECIFIC SOCIALIZATION : Misalnya: diskusi kelompok, anak mengikuti aturan bicara bergantian belajar main musik dari teman. 

Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologi Individu

*Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu 
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.

 *Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu 
Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang Indonesia. 

 *Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
 Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. 

 Awal Perkembangan dan Pengasuhan Berdasarkan pada awal perkembangan dan pengasuhan transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan yang terjadi pada masing-masing individu. Dimana proses seperti Enkulturasi, Sosialisasi, Akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana lingkungan dia beradaptasi dan menjalankan setiap aktifitasya. Seseorang tidak mampu berdiri sendiri, oleh sebab itu faktor individu lain sangat berpengaruh demi menjaga hubungan dengan idividu lainnya demi kelangsungan hidup bersama.

PENGERTIAN DAN TUJUAN PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN DISIPLIN ILMU LAINNYA.

Pengertian lintas budaya itu sendiri adalah memahami keragaman budaya yang ada di dunia sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu.
 Sementara kalau kita kaitkan dengan ilmu Psikologi dalam psikologi lintas budaya, pembahasannya seputar pengaruh lingkungan budaya terhadap perilaku individu. 

Definisi Psikologi Lintas budaya menurut para ahli adalah, sbb :

 Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. 

Menurut Matsumoto, (2004) : Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu) 

 Menurut Triandis, Malpass, dan Davidson (1972) : psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal. 

Menurut Brislin, Lonner, dan Thorndike, (1973) : menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan

 Tujuan kita mempelajari Psikologi Lintas Budaya adalah mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi-fungsi individu secara psikologis, dalaam berbagai budaya dan kelompok etnik. Fungsi dari lintas budaya sendiri kalau menurut saya untuk merentangkan toleransi kita ketika berhadapan dengan anggota masyarakat dari budaya yang berbeda dengan kita sendiri. 


Hubungan Psikologi Lintas budaya dengan disiplin ilmu lainnya : 

1. antropologi dengan psikologi lintas budaya 
Lintas budaya dan antropologi memang berbeda, karena lintas budaya lebih membahas tentang bagaimana faktor-faktor budaya mempengaruhi perilaku manusia yang berbeda-berbeda, sedangkan antropologi lebih melihat bagaimana aspek fisik dan non fisik dari manusia yang mempengaruhi tingkah lakunya.

 2. psikologi indigenous dan psikologi lintas budaya Psikologi indigenous didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi, yang tidak didatangkan dari wilayah lain, dan memang didesain khusus untuk masyarakat itu. Dengan kata lain psikologi indigenous adalah pemahaman yang berdasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat. (Agussyafii, 2010), 
 Berbeda dengan lintas budaya yang melihat perbedaan kepribadian manusia dari faktor-faktor budayanya, pada psikologi indigenous ini melihat perbedaaan kepribadian dari pengetahuan, keterampilan dan keyakinan penduduk asli sesuai dengan keadaan alami penduduk didaerah tersebut.

 3. psikologi budaya dengan psikologi lintas budaya Psikologi budaya merupakan cabang psikologi yang berkaitan dengan bagaimana tradisi pada suatu budaya mempengaruhi pembentukan diri individu, dan merupakan bidang psikologi yang mengasumsikan bahwa budaya dan pikiran tidak dapat dipisahkan, dan teori-teori psikologi didasarkan pada satu budaya yang hanya terbatas untuk budaya itu sendiri. Psikologi budaya ini merupakan studi tentang bagaimana tradisi budaya dan praktek sosial mengatur, mengungkapkan dan mengubah psikis manusia sehingga kurang dalam kesatuan psikis manusia dibandingkan divergensi etnis dalam pikiran, diri , dan emosi. 
 Berbeda dengan lintas budaya yang melihat perbedaan kepribadian manusia dari faktor-faktor budayanya, pada psikologi budaya ini lebih melihat perbedaan itu dari tradisi dari kebudayaan yang ada didaerahnya yang berbeda dengan tradisi didaerah lainnya.